Jumat, 05 Juli 2013

Haru no Tabi by Ghyna Amanda Putri

3,5 stars
Judul: Haru no Tabi
Penulis: Ghyna Amanda Putri
Genre: Romance, teenlit
Sinopsis:


“Kau tahu? Saat melakukan perjalanan denganmu dulu, aku menyesali satu hal. Aku menyesal karena diriku tak cukup kuat untuk bisa menjagamu. Anda aku bisa membawamu ke mana saja….”


Sebuah novel perjalanan romantis di musim semi yang menyisakan kenangan begitu dalam di benak dua anak manusia, diramu dengan konflik-konflik antarpersonal tak terduga. Salah satu pemenang #lombanoveljepang, Ghyna Amanda Putri.


My Review:

Sesuai dengan judulnya, Haru no Tabi, yang berarti perjalanan di musim semi... buku ini menceritakan tentang perjalanan Hisa dan Toshi dari Tokyo menuju ke Okinawa dengan melewati beberapa kota. Membaca buku ini rasanya seperti sedang menikmati bacaan ringan a la komik shoujo atau menonton drama yang manis. Aku suka bagaimana penulis menceritakan tentang Jepang, suasananya sangat terasa, mungkin ini karena penulisnya memang sudah pernah ke Jepang dan setahu saya memang sangat menyukai hal-hal yang berbau Jepang.

Waktu pertama kali aku baca draft novel ini, sebelum dikirimkan ke lomba, aku merasa salut dengan plot yang dibuat. Memang sederhana, dan sudah ada banyak cerita yang mengangkat plot serupa. Tapi pengemasan yang berbeda akan memberikan kesan yang berbeda pula. Secara teknis, tulisan Ghyna berkembang pesat jika dibandingkan dengan tulisan-tulisannya sebelum buku ini. Lebih mengalir dan bernyawa. Meski aku masih agak kurang terbiasa dengan cara Ghyna mendeskripsikan "ia/dia" dengan "dirinya". Lalu di beberapa bagian, pembagian PoV antara Hisa dan Toshi masih agak tercampur dan itu sempat bikin aku bingung beberapa kali. Seperti contohnya pada halaman 95:

Hisa tertidur di dalam tingkat terbawah lemari dinding satu itu. Berpikir bahwa dirinya adalah Doraemon yang bisa hidup di dalam sana. Sebenarnya tidak begitu masalah, tapi entah mengapa dirinya yang khawatir jadi tak bisa tidur.

Penggunaan kata 'dirinya' yang berturut-turut dalam satu paragraf itu yang membuat aku bingung. Dirinya yang pertama adalah sudut pandang Hisa, sedangkan dirinya yang kedua adalah sudut pandang Toshi. Kalau seandainya dirinya yang kedua itu diganti dengan nama Toshi, kebingungan ini aku rasa nggak akan timbul. CMIIW.

Di luar itu, aku suka. Apalagi Toshi adalah OC (original character) milikku di sebuah forum roleplay berbasis teks. Selama baca, rasanya jadi lebih personal. Hehehe. Dan aku suka cara Ghyna membuat ending. Pas banget menurutku.

Angkat dua jempol buat Ghyna, dan sekali lagi selamat karena menjadi salah satu pemenang dari lomba novel Jepang ini. I'm proud of you. Kutunggu novel-novelmu berikutnya.

0 komentar:

Posting Komentar