11.51 -
Clara Ng,Comedy,Gagas Media,Psychology,review
No comments
The (Un)Reality Show by Clara Ng
2,5 bintang
Judul: The (Un)Reality Show
Author: Clara Ng
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Sinopsis:
Imagine having these people as roomates...
Ini adalah cerita tentang delapan orang biasa-biasa saja (seperti yang disangka oleh tim kreatif televisi)
...dipilih secara acak...
(seperti yang disangka oleh produser televisi juga)
...tanpa audisi...
... untuk tinggal bersama di sebuah rumah untuk direkam,
kemudian ditonton oleh jutaan penduduk Indonesia
sebagai acara hiburan, meraup rating,
meningkatkan citra stasiun televisi
serta
keingintahuan untuk melihat apa yang terjadi
ketika orang-orang tersebut tidak bertingkah sesuai dengan skrip cerita
dan mulai bersikap berdasarkan realitas.
...as the reality did not out exactly as it had been expected.
Karena pada akhirnya ini adalah...
THE (UN) REALITY SHOW
My Review:
Sebenarnya, saya sudah lama sekali tertarik sama buku ini. Sinopsis di bagian belakang bukunya itu menarik banget, tentang reality show yang mengingatkan saya sama 'penghuni terakhir' dan bedanya tanpa skrip yang harus diikuti. Dan beberapa kali saya juga mendengar kalau karya ini adalah karya terbaik Clara Ng, maka itu saya akhirnya memutuskan untuk membeli dan membacanya.
Tapi sayangnya, ternyata saya tidak merasakan apa yang dirasakan teman-teman saya saat membaca buku ini. Buku ini menghibur, kok. Banget. Saya beberapa kali tertawa karena lelucon dan kejadian-kejadian lucu yang ada di buku ini. Tapi saya mulai mengernyit ketika tantangan pertama disebutkan, di mana lelaki harus sekamar dengan perempuan, di kamar yang bahkan nggak dipasangi kamera tersembunyi. Tapi ya, sudahlah. Namanya juga tantangan reality show. Tapi ketika tantangan kedua disebutkan dan lagi-lagi mereka harus memutuskan teman sekamar... hm, nggak ada tantangan lain yang lain ya? Nggak tahu kenapa, buat saya, ceritanya kurang membuat saya bisa merasa tenggelam di dalam ceritanya.
Endingnya pun ternyata nggak disangka-sangka. Rupanya semua orang-orang yang terlibat dalam acara tersebut termasuk ke produsernya adalah 'kepribadian' lain dari seorang cewek bernama Hannah. Bagian ini menurut saya kurang dijabarin sehingga saya masih berasa 'lost', nggak ngerti plus kecewa.
Tapi saya suka sekali sama karakter Feivel dan Richard. ^^
Ah, Feivel udah nggak cinta lagi sama Enrico... dia lagi tertarik sama siapa yaaa di rumah itu?
Judul: The (Un)Reality Show
Author: Clara Ng
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Sinopsis:
Imagine having these people as roomates...
Ini adalah cerita tentang delapan orang biasa-biasa saja (seperti yang disangka oleh tim kreatif televisi)
...dipilih secara acak...
(seperti yang disangka oleh produser televisi juga)
...tanpa audisi...
... untuk tinggal bersama di sebuah rumah untuk direkam,
kemudian ditonton oleh jutaan penduduk Indonesia
sebagai acara hiburan, meraup rating,
meningkatkan citra stasiun televisi
serta
keingintahuan untuk melihat apa yang terjadi
ketika orang-orang tersebut tidak bertingkah sesuai dengan skrip cerita
dan mulai bersikap berdasarkan realitas.
...as the reality did not out exactly as it had been expected.
Karena pada akhirnya ini adalah...
THE (UN) REALITY SHOW
My Review:
Sebenarnya, saya sudah lama sekali tertarik sama buku ini. Sinopsis di bagian belakang bukunya itu menarik banget, tentang reality show yang mengingatkan saya sama 'penghuni terakhir' dan bedanya tanpa skrip yang harus diikuti. Dan beberapa kali saya juga mendengar kalau karya ini adalah karya terbaik Clara Ng, maka itu saya akhirnya memutuskan untuk membeli dan membacanya.
Tapi sayangnya, ternyata saya tidak merasakan apa yang dirasakan teman-teman saya saat membaca buku ini. Buku ini menghibur, kok. Banget. Saya beberapa kali tertawa karena lelucon dan kejadian-kejadian lucu yang ada di buku ini. Tapi saya mulai mengernyit ketika tantangan pertama disebutkan, di mana lelaki harus sekamar dengan perempuan, di kamar yang bahkan nggak dipasangi kamera tersembunyi. Tapi ya, sudahlah. Namanya juga tantangan reality show. Tapi ketika tantangan kedua disebutkan dan lagi-lagi mereka harus memutuskan teman sekamar... hm, nggak ada tantangan lain yang lain ya? Nggak tahu kenapa, buat saya, ceritanya kurang membuat saya bisa merasa tenggelam di dalam ceritanya.
Endingnya pun ternyata nggak disangka-sangka. Rupanya semua orang-orang yang terlibat dalam acara tersebut termasuk ke produsernya adalah 'kepribadian' lain dari seorang cewek bernama Hannah. Bagian ini menurut saya kurang dijabarin sehingga saya masih berasa 'lost', nggak ngerti plus kecewa.
Tapi saya suka sekali sama karakter Feivel dan Richard. ^^
Ah, Feivel udah nggak cinta lagi sama Enrico... dia lagi tertarik sama siapa yaaa di rumah itu?
0 komentar:
Posting Komentar