For One More Day by Mitch Albom
5 Stars
Judul: For One More Day (Satu Hari Bersamamu)
Penulis: Mitch Albom
Genre: Drama, Inspirational
Sinopsis:
For One More Day adalah kisah tentang seorang ibu dan anak laki-lakinya, kasih sayang abadi seorang ibu, dan pertanyaan berikut ini: Apa yang akan kaulakukan seandainya kau diberi satu hari lagi bersama orang yang kau sayangi, yang telah tiada?
Ketika masih kecil, Charley Benetto diminta untuk memilih oleh ayahnya, hendak menjadi "anak mama atau anak papa, tapi tidak bisa dua-duanya." Maka dia memilih ayahnya, memujanya---namun sang ayah pergi begitu saja ketika Charley menjelang remaja. Dan Charley dibesarkan oleh ibunya, seorang diri, meski sering kali dia merasa malu akan keadaan ibunya serta merindukan keluarga yang utuh.
Bertahun-tahun kemudian, ketika hidupnya hancur oleh minuman keras dan penyesalan, Charley berniat bunuh diri. Tapi gagal. Dia justru dibawa kembali ke rumahnya yang lama dan menemukan hal yang mengejutkan. Ibunya---yang meninggal delapan tahun silam---masih tinggal di sana, dan menyambut kepulangannya seolah tak pernah terjadi apa-apa.
My Review:
Ini buku kedua Mitch Albom yang saya baca. Ceritanya lebih ringan daripada Tuesdays with Morrie, tapi buat saya kesan yang ditinggalkan Tuesdays with Morrie jauh lebih dalam. Meskipun begitu, bukan berarti buku ini tidak bagus, buktinya saya memberi buku ini bintang lima. Hehe. Buku ini juga penuh dengan nilai moral yang bisa dipetik untuk dijalani dalam kehidupan, juga untuk introspeksi diri terutama dalam hubungan antara anggota keluarga.
Buku ini sedikit mengingatkan saya dengan bukunya Shel Silverstein yang The Giving Tree. Di mana ibu Charley selalu mencintai Charley dengan tulus, memberikan semua yang bisa diberikan meskipun Charley tak pernah sekali pun membelanya. Saya suka sekali tiap-tiap bab yang menceritakan waktu-waktu ketika ibu membela Charley dan Charley tidak membela ibu. Saya jadi mengingat kembali bagaimana hubungan saya dengan ibu saya sendiri. Seringkali seorang anak memang tidak menyadari 'cinta' seseorang yang begitu dekat sampai akhirnya kehilangan seseorang itu. Dan saya tidak mau kalau saya harus menyesal seperti itu, karena kesempatan ajaib seperti yang dialami Charley itu sangat langka.
Buku ini bikin saya pengin peluk ibu saya terus jadinya. Bikin saya nggak mau sampai nyakitin perasaannya.
Sekian xDDD
Judul: For One More Day (Satu Hari Bersamamu)
Penulis: Mitch Albom
Genre: Drama, Inspirational
Sinopsis:
For One More Day adalah kisah tentang seorang ibu dan anak laki-lakinya, kasih sayang abadi seorang ibu, dan pertanyaan berikut ini: Apa yang akan kaulakukan seandainya kau diberi satu hari lagi bersama orang yang kau sayangi, yang telah tiada?
Ketika masih kecil, Charley Benetto diminta untuk memilih oleh ayahnya, hendak menjadi "anak mama atau anak papa, tapi tidak bisa dua-duanya." Maka dia memilih ayahnya, memujanya---namun sang ayah pergi begitu saja ketika Charley menjelang remaja. Dan Charley dibesarkan oleh ibunya, seorang diri, meski sering kali dia merasa malu akan keadaan ibunya serta merindukan keluarga yang utuh.
Bertahun-tahun kemudian, ketika hidupnya hancur oleh minuman keras dan penyesalan, Charley berniat bunuh diri. Tapi gagal. Dia justru dibawa kembali ke rumahnya yang lama dan menemukan hal yang mengejutkan. Ibunya---yang meninggal delapan tahun silam---masih tinggal di sana, dan menyambut kepulangannya seolah tak pernah terjadi apa-apa.
My Review:
Ini buku kedua Mitch Albom yang saya baca. Ceritanya lebih ringan daripada Tuesdays with Morrie, tapi buat saya kesan yang ditinggalkan Tuesdays with Morrie jauh lebih dalam. Meskipun begitu, bukan berarti buku ini tidak bagus, buktinya saya memberi buku ini bintang lima. Hehe. Buku ini juga penuh dengan nilai moral yang bisa dipetik untuk dijalani dalam kehidupan, juga untuk introspeksi diri terutama dalam hubungan antara anggota keluarga.
Buku ini sedikit mengingatkan saya dengan bukunya Shel Silverstein yang The Giving Tree. Di mana ibu Charley selalu mencintai Charley dengan tulus, memberikan semua yang bisa diberikan meskipun Charley tak pernah sekali pun membelanya. Saya suka sekali tiap-tiap bab yang menceritakan waktu-waktu ketika ibu membela Charley dan Charley tidak membela ibu. Saya jadi mengingat kembali bagaimana hubungan saya dengan ibu saya sendiri. Seringkali seorang anak memang tidak menyadari 'cinta' seseorang yang begitu dekat sampai akhirnya kehilangan seseorang itu. Dan saya tidak mau kalau saya harus menyesal seperti itu, karena kesempatan ajaib seperti yang dialami Charley itu sangat langka.
Buku ini bikin saya pengin peluk ibu saya terus jadinya. Bikin saya nggak mau sampai nyakitin perasaannya.
Sekian xDDD
0 komentar:
Posting Komentar