Orinthia's Bookshelf

Curhat Buku akan jadi meme pertama yang dihosting oleh blog Orinthia's Bookshelf. Horeee. 

Isinya tentu saja berupa curhatan seputar buku seperti baru baca buku apa, lagi baca apa, mau baca apa, atau curhatan lain seperti buku yang akhirnya masuk rak DNF. Intinya apa aja selama bersangkutan dengan buku. Meme ini boleh dilakukan kapan aja, nggak mengikat. Kapan aja mau curhat, ya... silakan. Aku bikin meme ini untuk curhat tentang buku-buku yang aku mungkin nggak sempat buat review penuhnya. Lumayan buat mengisi kekosongan saat blog belum diupdate.

.: RECENTLY FINISH READING :.

In A Blue Moon karya Ilana Tan. 

Well, siapa yang nggak tahu Ilana Tan? Pengarang mega bestseller yang buku-bukunya terus dicetak ulang saking lakunya. Buku ini adalah buku terbaru penulis misterius tersebut. Dari sebelum terbit, gaungnya udah terdengar di mana-mana. Penggemar-penggemarnya udah ribut nggak sabar pengin nimang bukunya. Pre Order kebanjiran pesanan karena semua ingin punya bonus apronnya. Waktu itu aku nggak ikutan, sih. Soalnya nggak tahu mau dipakai kapan apron itu. Daripada nanti cuma jadi timbunan nggak terpakai lebih baik buat orang yang benar-benar ingin. Dan akhirnya, setelah mupeng ngeliatin jeritan orang-orang yang udah baca buku ini lebih dulu dari aku, aku pun menerima buku ini dari Pak Kurir JNE. Iya, aku belinya online di toko buku langganan aku.

Kesan pertama baca buku ini... wah, plotnya agak mengingatkan pada cerita-cerita komik. Terutama pada penyebab kebencian Sophie pada Lucas. Kisahnya begitu manis menurutku, dan lama-lama buku ini terasa seperti buku terjemahan. Aku suka chemistry di antara Sophie dan Lucas. Senang karena akhirnya Sophie bisa menerima bahwa Lucas sudah berubah. Cuma yang disayangkan, porsi masak-masak yang bikin ngilernya kurang. Oke, ini karena akunya sendiri yang berharap bakal dibuat ngiler karena melihat cover buku ini dan bonus apronnya. Hahaha. Ekspektasi yang salah, ya. Aku cuma dibuat ngiler dengan tartlet buatan Sophie aja. Selain dari manisnya cerita yang tidak berlebihan itu, menurutku novel ini biasa saja, nggak meninggalkan kesan khusus di hati yang bikin aku kena book hangover.

Aku memberinya bintang 4 karena aku suka bagaimana Ilana Tan menuliskan ceritanya. Tapi yah gitu, nggak sampai bikin aku WOW banget. Malah aku lebih suka dengan Sunshine Becomes You yang katanya mau difilmin itu. Yah, masalah selera aja, sih kayaknya.

Cinta Masa Lalu karya Nima Mumtaz.

Ini buku pertama Nima yang kubaca. Pertama, karena penasaran. Cerita ini awalnya dipublikasikan di Wattpad lalu dilamar oleh penerbit dan jadilah buku ini. Kedua, karena GWP 2 membuat aku jadi kenal sama Nima. Gara-gara itu aku jadi makin ingin membaca tulisannya. Ketiga, karena tema baca bareng BBI bulan April ini! Jadilah buku ini akhirnya meninggalkan rak bukuku, berada dalam genggamanku dan kubaca.

Buku ini benar-benar membuat emosiku naik turun. Beberapa kali rasanya mau melempar buku ini dan menyerah membacanya. Bukan, bukan karena buku ini jelek. Tulisan Nima juga lincah dan enak dibaca. Tapi karakter utama cowok yang dibuat Nima membuatku eneg setengah mati. Kok bisa ada cowok semenyebalkan ini!? Tapi akhirnya aku bertahan membacanya, dan aku tidak menyesal. Karena akhirnya buku ini memberikan aku rasa puas yang tidak disangka-sangka. Selengkapnya, tunggu reviewnya akhir bulan ini aja, ya.

***

.: CURRENTLY READING :.

Aku dipinjemin buku ini sama Ci Idawati Zhang. Katanya buku ini bagus, dan menghibur. Setelah lama menunggu di dalam kantongannya, akhirnya buku ini aku ambil juga. Gara-gara nggak enak hati minjem banyak buku tapi udah selama ini masih belum ada yang aku baca hahahahaha....

Jadi buku ini bercerita tentang tiga orang wanita Indonesia dengan beragam latar belakang tapi memiliki satu kesamaan. Mereka bertiga sama-sama menikah dengan bule asal Belanda. Baru dua, sih yang menikah dan diboyong ke Belanda. Sementara yang satu masih dalam status pacaran dan depresi karena tidak kunjung dilamar.

Buku ini menghibur sekali. Ceritanya ringan tapi seru untuk diikuti. Kisah Amara, Ayu, dan Karina bikin aku ketawa, sekaligus jadi berharap mau juga nikah sama bule. Sejauh ini aku paling suka dengan karakter Ayu, dan penasaran bagaimana Amara nanti menyikapi rasa tidak betahnya di Belanda, juga ingin tahu apakah Karina akan sadar dengan kebiasaan buruknya itu.

Hmm... nggak sabar menyelesaikan buku ini!

Buku ini kubaca karena diminta menerjemahkannya. Ini proyek terjemahanku yang pertama, jadi agak deg-degan karena menulis sendiri dengan menerjemahkan itu beda sekali rasanya. Apalagi banyak kata-kata dalam Bahasa Inggris yang terasa janggal saat dialihkan ke Bahasa Indonesia. Jadinya progress pengerjaannya agak lambat. Meski begitu, aku suka sekali dengan ceritanya. Rasanya mau berkya-kya terus tiap kali Elle mendeskripsikan ketampanan Oliver.

***

TO READ NEXT

Sebenarnya aku udah baca buku ini sampai halaman 25. Tapi karena penasaran sama C'est La Vie, jadilah buku ini aku tunda dulu. Buku ini sepertinya lebih bagus daripada The DUFF. Lebih menceritakan masalah keluarga. Jadi ceritanya orangtua Whitley sudah bercerai, dan tiap libur musim panas, Whitley akan tinggal sama bokapnya. Nah, liburan kali ini, bokap Whitley ngasih kejutan besar. Selain pindah dari apartemen yang sangat disukai Whitley ke rumah biasa di daerah sub-urban, bokap Whitley ternyata juga sudah bertunangan dengan seorang wanita yang sudah memiliki dua anak. Geger banget, deh si Whitley jadinya. Pokoknya begitu C'est La Vie selesai dibaca, aku akan langsung melanjutkan buku ini.

Demikianlah curhatku hari ini. Bagaimana dengan curhatmu?

XOXO,