[BLOG TOUR] Review SONG FOR ALICE + Photo Challenge!
Mencintaimu adalah penantian yang panjang.
•••
★★★★★
Judul: Song For Alice
Penulis: Windry Ramadhina
Penerbit: Roro Raya Sejahtera (TWIGORA)
Genre: Romance, New Adult
Format: Paperback, 328 halaman
Harga: Rp 85,000
•••
Sinopsis:
SEPERTI APA CINTA MENINGGALKANMU ADALAH SESUATU YANG TERAMAT SULIT KAU LUPAKAN.
Bagi Arsen, pulang berarti kembali pada Alice—perempuan pertama yang mencuri hatinya dua belas tahun lalu. Sore itu adalah pertemuan pertama mereka setelah lama tak bertemu. Arsen menarik Alice ke dalam pelukannya, berusaha mengingatkan perempuan itu pada sejarah mereka dulu. Namun yang membersit di benak Alice hanya sakit hati... ditinggal pergi Arsen di saat dia benar-benar jatuh cinta.
Memang benar, Alice selalu merindukan Arsen. Ketertarikan di antara mereka masih memercik api seperti dulu. Namun masa lalu adalah pelajaran yang teramat berharga bagi perempuan itu. Arsen adalah orang yang membuat Alice merasa paling bahagia di muka bumi, juga yang bertanggung jawab membuatnya menangis tersedu-sedu.
Sekuat tenaga Alice mencoba menerima kembali kehadiran Arsen dalam hidupnya. Membiasakan diri dengan senyumnya, tawanya, gerak-gerik saat berada di ruang tengah; bahkan harus meredam gejolak perasaan atas kecupan hangat Arsen di suatu malam. Terlepas dari kenyataan Arsen membuat Alice jatuh cinta sekali lagi, ada pertanyaan besar yang hingga kini belum terjawab: pantaskah laki-laki itu diberi kesempatan kedua?
•••
MARI MULAI MEREVIEW!
Aku, Orin si penguin yang suka baca ini, mengalami perubahan ekspresi yang sangat banyak mulai dari saat menerima buku ini dari Paman Pengantar Paket sampai saat selesai membacanya. Serius. Rasanya sudah seperti lagi naik rollercoaster gitu. Nggak percaya? Duh.
Nih, pas aku menerima paket dari Paman Pengantar Paket, ekspresi aku kurang lebih seperti ini.
 |
| "Hai, buku. Apa kabarmu? Terima kasih sudah datang ke dalam pelukan Orin." |
Ekspresi di atas adalah ekspresi super bahagia karena Kak Windry adalah salah satu penulis yang paling aku suka di Indonesia dan keadaanku sekarang sedang tidak memungkinkan beli-beli buku baru (biasalah hidup, kadang di atas, kadang di bawah gitu). Aku sudah pasrah nggak bisa memiliki buku ini padahal biasanya begitu buku Kak Windry terbit, aku langsung auto buy. Jadi, paham dong gimana perasaan aku ketika paket ini datang dan ternyata aku terpilih jadi salah satu host buat blog tournya? Terima kasih banyak, Mimin Twigora yang sudah memilih aku. Kuberikan kecupan penguin sebagai rasa syukurku.
Isi paketnya cantik banget lagi, serba hijau kebiruan. Ada dua buah pin-up Arsen yang ganteng dan seksi bersama gitarnya. Ada makaron pink yang bisa dibuka buat simpan barang meski aku kayaknya bakal lebih senang kalau makaronnya bisa dimakan #woi. Aku mendadak langsung jadi merasa seperti fotografer handal meski hanya bermodalkan hape murah, headphone kesayangan yang selalu setia, dan pulpen yang berwarna senada. Ceklik-ceklik, ambil foto buat dipamerin di Instagram buku aku.
 |
| Lumayan cakep kan jepretan hapeku #heh |
Setelah itu, penguin ini pun memulai perjalanan dramatisnya bersama Arsen dan Alice. Prolog dibuka dengan manisnya, bikin aku ikut-ikutan tersenyum membayangkan adegannya. Berpindah ke bab pertama, penguin diajak nonton konser rocknya Arsen Rengga yang hingar-bingar, penuh semangat dan pompaan adrenalin yang begitu kuat. Padahal cuma tulisan, tapi kuping penguinku seperti benar-benar mendengar suara musik keras dan jantungku ikut berdetak seirama. Bahkan aku sempat menyerukan "wadaw" waktu Arsen yang sedang kesurupan sensasi panggung membanting gitar mahalnya. Astaga, Arsen, itu duit lho... mending buat aku jual aja gitarnya daripada kamu banting-banting. Ckck... dasar rocker.
Di bab-bab awal ini, aku diajak lebih mengenal siapa Arsen Rengga. Bagaimana kehidupannya sedari kecil, seperti apa kelakuannya sejak menjadi terkenal, dan kemudian konflik yang memulai cerita pun dijabarkan.
Jadi, kesan pertama aku tentang Arsen itu jelek. Arsen itu cowok yang egois, doyan pesta, mabuk-mabukan, dan ngebut pakai motornya. Dia hanya memikirkan tentang dirinya sendiri lalu menjadi angkuh dan lupa dengan hal-hal yang penting dalam kehidupannya. Arsen yang dulu memiliki kemampuan bermusik yang memiliki karakter sehingga produser meliriknya karena mencium potensi dari Arsen. Namun, lingkungan pertemanan yang buruk memengaruhinya sedemikian rupa dan ya, musik Arsen pun kehilangan karakter yang dulu dia miliki karenanya. Lagu terbarunya, "Wild Cherry", dikritik pedas oleh seorang kritikus yang dulu memuji bakatnya. Tamparan tidak datang dari situ saja, produsernya pun menegurnya.
Apa iya Arsen sudah lupa cara membuat musik yang benar?
Kemudian, sesuatu yang membuat Arsen memikirkan kembali kehidupannya pun terjadi. Apakah itu? Cari tahu sendiri ya! Pokoknya, kejadian ini membuat Arsen memutuskan untuk pulang. Dia dikasih cuti lama buat memperbaiki dirinya. Begitu Arsen pulang dan bertemu Alice, hati penguinku semakin membara.
TERNYATA ARSEN ITU ORANGNYA LEBIH PARAH DARI DUGAANKU SEBELUMNYA!!
 |
| Ekspresi aku jadi mirip sama Alice |
Tapi... itu dulu, sih. Katanya Arsen ingin berubah. Meski begitu... kalau aku jadi Alice dan teman-teman Arsen yang dulu, aku juga pasti akan susah lagi untuk percaya sama kata-katanya Arsen. Takut nanti dia melakukan lagi kesalahan yang sama. Nyeseeeek!
Terus ceritanya berlanjut (ya iyalah). Arsen melakukan ini dan itu (aku nggak mau cerita ntar jadi spoiler sebuku!) sampai akhirnya muka manyunku pun perlahan-lahan bisa berubah menjadi s-s-sedikit merona sembunyi-sembunyi. Arsen nggak boleh lihaaaat! Pokoknya gitu. Terus, terus, aku suka banget tiap kali Alice diam-diam senyum dengan muka kemerahan karena Arsen terus kalau kepergok langsung cemberut lagi. GEMES!
Ini adegan yang paling teringat di kepalaku.
 |
| Eits, tertangkap basah~ |
 |
| Namun sang putri tetap denial~ |
WAHAI ALICE LILA! MENGAPA KAU BEGITU LUCU?! Rasanya kuingin membungkusmu dan membawamu pulang....
Lalu aku kembali membaca...
 |
| Aw liriknya bikin deg-degan.... |
Dan terus membaca....
Dan....
Ekspresiku jadi begini....
Lalu saat menutup buku...
 |
| Mataku bengkak.... |
Sekian cerita mengenai pengalamanku membaca SONG FOR ALICE. Bintangnya lima karena berhasil membuat perasaanku turun-naik bersama dengan Alice. Kadar cabenya level 100 ini, sampai perih banget di mata. Gimana mau selfie buat tantangan foto kalau mata aku udah kayak angka tiga begini?
O, iya. Sebelum lupa... aku jatuh cinta sama seseorang di buku ini. Namanya Len. Kak Windry, tolong diatur perjodohan antara Len dengan Orin, ya. Please. Jangan biarkan dia berlari ke pelukan penguin yang lain selain aku. Terus, aku juga sayang sama Mar. Aku ingin dia dibahagiakan juga. Bahagiakan dia, Kak! Bahagiakaaaan... #berisik
Ya, sudah. Begitu saja review dari penguin. Nggak tahu lagi harus bilang apa, sebaiknya yang penasaran segera beli bukunya lalu baca dan alamilah apa yang aku alami. Aku mau siap-siap dulu buat berfoto. Sampai ketemu lagi besok buat yang mau dapat buku SONG FOR ALICE gratis! Daaaah~
•••
MY PHOTO CHALLENGE
 |
| Abaikanlah mataku yang bengkak, yang penting aku berfoto bersama Arsen dan Alice~ |
XOXO,
10 komentar:
Seperti biasa sih, musisi rock kebanyakkan emang bandel dan memberi kita kesan jelek. Tapi aku gini-gini malah suka musik rock wkwk (elah malah curhat)
kayaknya kali ini kak Windry pakai magicnya lagi, yaitu sendu. Kenapa sih kak Windry selalu membuat cerita yang membuat pembacanya tergiang-giang terus?😭😭 jadi penasaran kan sama Arsen dan Alice.
Btw, KOK KAK ORIN BISA FOTO SAMA ARSEN-ALICE?😭😭😭 (iyaa gak selo) wkwk. Cakep ihhh gambarnya kak, gambarnya dimana kak? Wkwkwk😂😂
wkwkwkk lucu ih pake illustrasi gitu reviewnyaaa😂
Salpok sama penguinnya XD
Dan itu challengenya kenapa penguin juga yg eksis? Lucuuu xD
That baby penguin emot made my day 💕
UwU pinguinnya bener dipajang 😄😄 Pantes mas nya ganteng gini. Nanti Yeowoo bikin ajuan ke librarian biar bu Yamamura ngiler rbrbrb(*digetok) dan mau bikin koleksi berdua.
Oiya sebelumnya maaf itu ada typo kayaknya...dua kata MENINGGALKANMUADALAH seharusnya dipisah huhu
Semangat
salam dari anak SMANGATONE
Makin penasaran sama Song for Alice. Selain aku belum pernah baca novel Kak Windry (yang ternyata udah ada sebelas 😥), aku juga kangen baca novel yang bikin nangis atau seenggaknya nyesek banget. Duh, apalagi novelnya kental akan musik rock kesayanganku. 😁😍
Ya Allah, malah salah fokus sama pergantian emosi penguin kecilnya. Nyesek ya endingnya kok nangis? Atau karena terharu? Jadi gemes sama penguin kecil. Kamu bungkus Alice, aku bungkus kamu yaaa...jadi dapet dobel deh akunya 😄😄
Nah kan, pemusik Rock seperti dugaanku. Bandel, pemabuk dan yang jelek-jelek lainnya. Soalnya dari penampilan aja udah memberikan hawa-hawa kurang baik, aku tau gak boleh lihat orang dari penampilannya, walaupun gak semua pemusik rock seperti dugaanku sih, tetapi rata-ratanya kan begitu.
Baca novel ini emosi terkuras banget kayaknya yaa kak, aku makin penasaran nih yang bikin Arsen pulang tuh apa? Dan bagaimana sih si Arsen dan Alice ini bisa ketemu? Ih Arsen sama Alice ini bagai langit dan bumi yaa sifatnya.
Betewey baca ini harus siapin tisu sebanyak-banyak yaa kak? Nyesek bgt kayaknya, dan aku malah gemes sama pinguinnya nih😀 tadinya pas baca review kakak ikut emosi juga, tapi diredain pas liat pinguin gemash nya😍
Nah kan, pemusik Rock seperti dugaanku. Bandel, pemabuk dan yang jelek-jelek lainnya. Soalnya dari penampilan aja udah memberikan hawa-hawa kurang baik, aku tau gak boleh lihat orang dari penampilannya, walaupun gak semua pemusik rock seperti dugaanku sih, tetapi rata-ratanya kan begitu.
Baca novel ini emosi terkuras banget kayaknya yaa kak, aku makin penasaran nih yang bikin Arsen pulang tuh apa? Dan bagaimana sih si Arsen dan Alice ini bisa ketemu? Ih Arsen sama Alice ini bagai langit dan bumi yaa sifatnya.
Betewey baca ini harus siapin tisu sebanyak-banyak yaa kak? Nyesek bgt kayaknya, dan aku malah gemes sama pinguinnya nih😀 tadinya pas baca review kakak ikut emosi juga, tapi diredain pas liat pinguin gemash nya😍
novel kak Windry Ramadhina selalu membuatku ingin segera membacanya... selalu ada hal yang menarik yang bisa diambil
Posting Komentar